Senin, 26 September 2011

BLOOD of LOVE


Semua beraawal dari kejadian yang membuat bagas putus asa.
Bagas : kriiiiiiiiiiiiiiiiiiing....(telepon genggam bagas berbunyi)
Halo...
Akiko : halo sayang...lagi ngapain? (tanyanya dengan mesra)
Bagas : lagi nyantai aja ni bebh...ada apa?
Akiko : bisa ketemu?
Bagas : bisa kok...bisa banget.
Jam 7 ya ditempat biasa
Akiko : oke..Bye sayang
Ketika jarum jam sudah menunjukan angka tujuh malam..
Bagas : akiko!...(memanggil pacarnya yang berada di seberang dari tempat ia duduk)
Akiko : (menghampiri Bagas)
Bagas : ada apa kamu ngajak aku ketemuan bebh, gak biasanya.
Akiko : se...see...sebenarnya (agak tersendat)
Bagas : kenapa sih bebh? Ada apa? Ko kamu gugup banget.
Akiko : sebenarnya aku ingin kita putus saja, karena dalam waktu dekat aku akan segera menikah dengan lelaki pilihan orang tu ku.
Bagas : (tercengang dan hanya bisa terdiam)
Akiko : aku minta maaf...(langsung lari meninggalkan bagas yang hanya terdiam sedari tadi)
Setelah itu bagas menuju stasiun kereta api dan berdiri ditengah rel.
Bagas : AKU TIDAK RELA KAU DIMILIKI ORANG LAIN,LEBIH BAIK AKU MATI DARI PADA AKU HARUS MELIHAT MU BERSAMANYA (berteriak dengan sangat kencang sambil membentangkan kedua tangannya)

Tak lama kemudian tubuh Bagas terseret kereta yang melaju kencang dilintasan rel.
Ibu bagas : PRAAAAAAAAAAAANk! (piring yang ibu bagas pegang pun tiba-tiba saja lepas dari genggaman dan pecah seaka n memberi pertanda buruk)
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiing...(telepon rumah berbunyi)
Polisi : selamat malam, benar ini dengan keluarga dari saudara Bagas?
Ibu bagas : ia betul saya ibu nya. dengan siapa ini?
Polisi : kami dari kepolisian bu, ingin memberi informasi bahwa anak ibu yang bernama Bagas tewas terlindas kereta.
Ibu bagas : APA!! (terkejut dan lemas seketika)
Polisi : benar bu, ibu bisa datang ke Rumah Sakit Fatmawati untuk melihat jasadnya.
Ibu bagas : baa...ba...baik pak (panik)
Setelah mendengar kabar mengejutkan itu ibu Bagas pun langsung menuju rumah sakit dan melihat tubuhbagas yang sangat mengenaskan.
Keesokan harinyaacara pernikahan akiko dan lelaki pilihan orang tuanya akan dimulai.akiko yang belum mengetahui kabar kematian bagas pun berharap bagas sudi datang keacara pernikahanya.
Ketika calon suami akiko ingin mengucapkan ijob kabul, tiba-tiba....
Ibu bagas : TUNGGU! (berteriak dengan tetesan air mata)
APA KAMU TEGA MENCAMPAKAN BAGAS BEGITU SAJA! APA KAMU TAU AKIBAT DARI APA YANG TELAH KAMU LAKUKAN TERHADAP BAGAS
Akiko : maak..maksud ibu apa? (sedikit takut dan panik)
Ibu bagas : BAGAS BUNUH DIRI AKIKO!
JASADNYA TERLINDAS KERETA API TADI MALAM.
Akiko : APA !(terdiam seakan berhenti bernafas dan tiba-tiba pingsan)
semua tamu undanagan termasuk ibu Bagas pun panik melihat keadaan akiko. setelah siuman, akiko pun langsung menagis seakan sangat menyesal dengan perlakuannya terhadap bagas tadi malam.
Selama berminggu-minggu akiko pu tak henti-hentinya mengurung diri dikamar sambil menangis. tak ada seorang pun yang berhasil membujuknya untuk kembali seperti dulu. tidurnya pun kini tak bisa nyenyak dibayangi penyesalan dan mimpi buruk yang menderanya.
Setiap malam akiko selalu memimpikan Bagas yang mengajaknya untuk ikut bersamanya menuju sinar putih yang sangat menyilaukan mata.
Akiko : BAGAS..(terbangun dari tidurnya)
(bingung dan ketakuatan) apa kah ini sebuah pertanda bahwa Bagas menginginkan aku untuk menyusulnya? (tanya akiko dalam hati)
Akiko : (melirik gunting disebelah tempat tidurnya)
CRAAAAAAAAAk! Tertancaplah gunting itu keperut akiko yang membuat cipratan darah disekeliling kamar akiko.
keesokan harinya orang tua akiko menemukan akiko sudah berlumuran darah dan gunting yang tertancap diperutnya.
“Akiko pun meninggal dengan rasa penyesalan yang sangat dalam terhadap Bagas”.

Selesai.
Created By : Ara - (my best friend)

0 komentar:

Posting Komentar