Semua beraawal dari kejadian yang membuat bagas putus asa.
Bagas : kriiiiiiiiiiiiiiiiiiing....(telepon genggam bagas berbunyi)
Halo...
Akiko : halo sayang...lagi ngapain? (tanyanya dengan mesra)
Bagas : lagi nyantai aja ni bebh...ada apa?
Akiko : bisa ketemu?
Bagas : bisa kok...bisa banget.
Jam 7 ya ditempat biasa
Akiko : oke..Bye sayang
Ketika jarum jam sudah menunjukan angka tujuh malam..
Bagas : akiko!...(memanggil pacarnya yang berada di seberang dari tempat ia duduk)
Akiko : (menghampiri Bagas)
Bagas : ada apa kamu ngajak aku ketemuan bebh, gak biasanya.
Akiko : se...see...sebenarnya (agak tersendat)
Bagas : kenapa sih bebh? Ada apa? Ko kamu gugup banget.
Akiko : sebenarnya aku ingin kita putus saja, karena dalam waktu dekat aku akan segera menikah dengan lelaki pilihan orang tu ku.
Bagas : (tercengang dan hanya bisa terdiam)
Akiko : aku minta maaf...(langsung lari meninggalkan bagas yang hanya terdiam sedari tadi)
Setelah itu bagas menuju stasiun kereta api dan berdiri ditengah rel.
Bagas : AKU TIDAK RELA KAU DIMILIKI ORANG LAIN,LEBIH BAIK AKU MATI DARI PADA AKU HARUS MELIHAT MU BERSAMANYA (berteriak dengan sangat kencang sambil membentangkan kedua tangannya)